Friday, April 28, 2017

Ibadah Prioritas Manusia



 Oleh: Dr. Abdul Ghoni,M,Hum.

Di antara pesan utama dari peristiwa Isra’ Mi’raj adalah betapa pentingnya ibadah shalat bagi seorang Muslim. Shalat menjadi bagian dari prioritas kewajiban pasca seseorang menyatakan dirinya beriman kepada Allah. Shalat menjadi pembeda antara seorang Mu’min dan Kafir atau Munafiq. Dalam beberapa ayat disebutkan adanya perintah shalat setelah seseorang menyatakan dirinya beriman. Salah satu contohnya adalah dalam surat al-Baqarah ayat 3 yang menjelaskan bahwa ciri-ciri orang bertaqwa adalah orang mereka yang beriman kepada Allah kemudian mereka melaksanakan ibadah shalat. Hal ini menunjukkan tingkat urgensi shalat dalam ajaran Islam yang disebutkan secara langsung setelah keimanan.

Sebagaimana dijelaskan dalam surat Thaha 123-124, bahwa setiap perintah Allah membawa kebaikan bagi manusia, dan setiap larangan Allah membawa keburukan dalam hidup manusia. Maka shalat sebagai salah satu perintah Allah, dapat dipastikan sangat bermanfaat untuk manusia. Maka penting bagi setiap Mu’min untuk mengetahui sebanyak mungkin manfaat dari ibadah shalat yang dilakukan, agar komitmen dan konsistensi melaksanakannya lebih terjaga bahkan terus meningkat.

Di antara manfaat positif dari ibadah shalat yang setiap Mu’min lakukan adalah:

1. Shalat menjadi solusi setiap persoalan. Hidup adalah ujian, demikian ketetapan Allah dalam surat al-Mulk ayat 2. Tanpa ujian, maka bukan hidup di dunia namanya. Allah yang Maha Tahu, sudah menyiapkan solusi terbaik dalam mengatasi setiap permasalahan dan ujian hidup. Dalam surat al-Baqarah ayat , Allah menyebutkan ada 2 hal yang dapat menghadirkan solusi bagi setiap orang yaitu; sabar dan shalat. Allah mengarahkan manusia agar dapat menjadi shalat sebagai jalan pemecahan persoalan. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan Imam Abu Daud, bahwasanya jika Rasulullah menghadapi satu persoalan maka ia segera melaksanakan shalat.

2. Shalat menjadi pensuci diri. Dalam diri manusia ada jasad dan ruh, fisik dan psikis, atau jasmani dan rohani. Keduanya membutuhkan pembersih yang berbeda. Manusia membersihkan fisik dengan mandi 2 atau 3 kali sehari. Bagaimana dengan jiwa manusia? Islam memberikan resepnya melalui shalat. Begitulah sabda Rasulullah saw mengisyaratkan bahwa shalat ibarat sebuah sungai yang kamu mandi di dalamnya 5 kali sehari. Tentu saja tidak ada debu lagi yang tersisi pada fisik seseorang jika hal itu dilakukan. Jika mandi membersihkan jasad atau fisik, maka shalat membersihkan ruh atau jiwa setiap Mu’min.

3. Shalat memberikan kekebalan pada jiwa. Jika orang tua menginginkan anaknya memiliki kekebalan (imunitas) terhadap berbagai virus dan bakteri, maka mereka berusaha memberikan paket imunisasi lengkap bagi anaknya. Sebelum usia anak satu tahun, harus dipastikan semua proses itu telah selesai. Seyogyanya perhatian orang tua tidak hanya pada pertumbuhan fisik, akan tetapi perlu juga perhatian pada perkembangan psikis anaknya. Islam sudah mengarahkan bahwa kekebalan psikis dapat diperoleh dengan mengarahkan anak agar melaksanakan kewajiban shalatnya sedini mungkin hingga akhir perjalanan hidupnya. Dalam surat al-‘Ankabut ayat 45 Allah menjelaskan bahwa shalat dapat mencegah seseorang dari perbuatan yang keji dan mungkar.

4. Shalat memudahkan hisab seorang Mu’min Dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi dan Nasa’i disebutkan bahwa ibadah shalat adalah kewajiban yang pertama kali diperhitungkan oleh Allah. Bagi seseorang yang komitmen dengan shalatnya dan dinyatakan baik maka akan baik pula seluruh amalnya yang lain. Begitupula sebaliknya, barangsiapa yang rusak ibadah shalatnya maka akan rusak pula amal-amal yang lainnya.

5. Shalat memberikan ketenangan dalam hidup Dalam surat al-Maarij ayat 19-20 Allah menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang selalu mengeluh dan berkeluh kesah. Keadaan ini justru membuat manusia tidak objektif dalam berpikir sehingga hidupnya selalu dirundung kekhawatiran dan kegelisahan. Keadaan akan mudah dinetralisir dengan shalat yang konsisten dikerjakan. Seorang Mu’min selalu mengingat Allah dalam shalatnya sehingga hati dan jiwanya menjadi tenang. Hal tersebut secara eksplisit dijelaskan dalam surat al-Ra’d ayat 28. Dari lima keistimewaan ibadah shalat yang disebutkan di atas, secara umum menggambarkan betapa shalat adalah ibadah yang banyak memiliki positive impact pada diri seorang Muslim. Keterbatasan tenaga, kemampuan dan usia yang ada pada seorang Mu’min perlu disikapi dengan mencari skala prioritas dengan memenuhi terlebih dahulu kewajiban yang paling pokok dalam hidup dan yang paling banyak manfaatnya. Baru kemudian secara bertahap melaksanakan kewajiban-kewajiban lainnya di dalam Islam. Ibadah yang paling pokok dan yang paling banyak manfaatnya itu adalah shalat.



Jalan Menuju Syurga Itu “Mudah” dan “Murah”




Oleh: Dr. Abdul Ghoni,M,Hum.

Kadang sebagian kita berpikir bahwa untuk mendapatkan syurga itu sangat berat serta memerlukan biaya dan modal yang sangat besar. Jika demikian tentu saja hanya orang kaya yang terbuka baginya peluang menuju syurga. Hanya orang yang mendapat keberuntungan dunia yang layak menjadi penghuni syurga. Bagaimana nasib seseorang yang hidup dalam kefakiran? Bagi orang miskin, akan tertutup baginya jalan tersebut.

Monday, April 17, 2017

“ Membumikan Toleransi Demi Kemajuan NKRI “

Oleh : Zulfa Syafiqoh M.

    Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Tujuan makhluk sosial tentunya agar mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok variasi warna salah satunya adalah perbedaan agama.

Thursday, April 6, 2017

Indahnya Hidup dalam Panduan Allah



Oleh: DR. Abdul Ghoni,M.Hum.

Kadangkala kita merasa waktu kita berkurang karena tilawah al-Qur’an. Kesempatan kita hilang karena tilawah al-Qur’an. Peluang banyak yang pergi karena kita tilawah al-Qur’an. Padahal kalau kita hendak cermati sedikit, apakah benar pekerjaan kita selesai karena waktu yang kita miliki?

Monday, April 3, 2017

Unsur Hambatan dalam Sebuah Daya

Dinamika kehidupan selalu tak mampu ditebak, sillih berganti, tak akan selamanya lurus dilalui tanpa hambatan. Maka, bila kehidupan layaknya arus listrik pada sebuah kawat, dalam sebuah teori fisika tentang arus listrik,