Oleh: Dr. Abdul Ghoni,M,Hum.
Di antara pesan utama dari peristiwa
Isra’ Mi’raj adalah betapa pentingnya ibadah shalat bagi seorang Muslim. Shalat
menjadi bagian dari prioritas kewajiban pasca seseorang menyatakan dirinya
beriman kepada Allah. Shalat menjadi pembeda antara seorang Mu’min dan Kafir
atau Munafiq. Dalam beberapa ayat disebutkan adanya perintah shalat setelah
seseorang menyatakan dirinya beriman. Salah satu contohnya adalah dalam surat
al-Baqarah ayat 3 yang menjelaskan bahwa ciri-ciri orang bertaqwa adalah orang
mereka yang beriman kepada Allah kemudian mereka melaksanakan ibadah shalat.
Hal ini menunjukkan tingkat urgensi shalat dalam ajaran Islam yang disebutkan
secara langsung setelah keimanan.
Sebagaimana dijelaskan dalam surat
Thaha 123-124, bahwa setiap perintah Allah membawa kebaikan bagi manusia, dan
setiap larangan Allah membawa keburukan dalam hidup manusia. Maka shalat
sebagai salah satu perintah Allah, dapat dipastikan sangat bermanfaat untuk
manusia. Maka penting bagi setiap Mu’min untuk mengetahui sebanyak mungkin
manfaat dari ibadah shalat yang dilakukan, agar komitmen dan konsistensi
melaksanakannya lebih terjaga bahkan terus meningkat.
Di antara manfaat positif dari
ibadah shalat yang setiap Mu’min lakukan adalah:
1. Shalat menjadi solusi setiap
persoalan. Hidup adalah ujian, demikian ketetapan Allah dalam surat al-Mulk
ayat 2. Tanpa ujian, maka bukan hidup di dunia namanya. Allah yang Maha Tahu,
sudah menyiapkan solusi terbaik dalam mengatasi setiap permasalahan dan ujian
hidup. Dalam surat al-Baqarah ayat , Allah menyebutkan ada 2 hal yang dapat
menghadirkan solusi bagi setiap orang yaitu; sabar dan shalat. Allah
mengarahkan manusia agar dapat menjadi shalat sebagai jalan pemecahan
persoalan. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan Imam Abu
Daud, bahwasanya jika Rasulullah menghadapi satu persoalan maka ia segera
melaksanakan shalat.
2. Shalat menjadi pensuci diri.
Dalam diri manusia ada jasad dan ruh, fisik dan psikis, atau jasmani dan
rohani. Keduanya membutuhkan pembersih yang berbeda. Manusia membersihkan fisik
dengan mandi 2 atau 3 kali sehari. Bagaimana dengan jiwa manusia? Islam
memberikan resepnya melalui shalat. Begitulah sabda Rasulullah saw
mengisyaratkan bahwa shalat ibarat sebuah sungai yang kamu mandi di dalamnya 5
kali sehari. Tentu saja tidak ada debu lagi yang tersisi pada fisik seseorang
jika hal itu dilakukan. Jika mandi membersihkan jasad atau fisik, maka shalat
membersihkan ruh atau jiwa setiap Mu’min.
3. Shalat memberikan kekebalan pada
jiwa. Jika orang tua menginginkan anaknya memiliki kekebalan (imunitas)
terhadap berbagai virus dan bakteri, maka mereka berusaha memberikan paket
imunisasi lengkap bagi anaknya. Sebelum usia anak satu tahun, harus dipastikan
semua proses itu telah selesai. Seyogyanya perhatian orang tua tidak hanya pada
pertumbuhan fisik, akan tetapi perlu juga perhatian pada perkembangan psikis
anaknya. Islam sudah mengarahkan bahwa kekebalan psikis dapat diperoleh dengan
mengarahkan anak agar melaksanakan kewajiban shalatnya sedini mungkin hingga
akhir perjalanan hidupnya. Dalam surat al-‘Ankabut ayat 45 Allah menjelaskan
bahwa shalat dapat mencegah seseorang dari perbuatan yang keji dan mungkar.
4. Shalat memudahkan hisab seorang
Mu’min Dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi dan Nasa’i disebutkan bahwa ibadah
shalat adalah kewajiban yang pertama kali diperhitungkan oleh Allah. Bagi
seseorang yang komitmen dengan shalatnya dan dinyatakan baik maka akan baik
pula seluruh amalnya yang lain. Begitupula sebaliknya, barangsiapa yang rusak
ibadah shalatnya maka akan rusak pula amal-amal yang lainnya.
5. Shalat memberikan ketenangan
dalam hidup Dalam surat al-Maarij ayat 19-20 Allah menjelaskan bahwa manusia
adalah makhluk yang selalu mengeluh dan berkeluh kesah. Keadaan ini justru
membuat manusia tidak objektif dalam berpikir sehingga hidupnya selalu
dirundung kekhawatiran dan kegelisahan. Keadaan akan mudah dinetralisir dengan
shalat yang konsisten dikerjakan. Seorang Mu’min selalu mengingat Allah dalam
shalatnya sehingga hati dan jiwanya menjadi tenang. Hal tersebut secara
eksplisit dijelaskan dalam surat al-Ra’d ayat 28. Dari lima keistimewaan ibadah
shalat yang disebutkan di atas, secara umum menggambarkan betapa shalat adalah
ibadah yang banyak memiliki positive impact pada diri seorang Muslim.
Keterbatasan tenaga, kemampuan dan usia yang ada pada seorang Mu’min perlu
disikapi dengan mencari skala prioritas dengan memenuhi terlebih dahulu
kewajiban yang paling pokok dalam hidup dan yang paling banyak manfaatnya. Baru
kemudian secara bertahap melaksanakan kewajiban-kewajiban lainnya di dalam
Islam. Ibadah yang paling pokok dan yang paling banyak manfaatnya itu adalah
shalat.