Monday, October 30, 2017

5 Ciri Orang Beriman (Kajian Surat as-Sajdah ayat 15-17)

 (Kajian Surat as-Sajdah ayat 15-17)


إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan.


Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.

Menjadi orang beriman tentu saja tidak cukup dengan pengakuan. Layaknya seorang arsitek, tidak cukup dengan mengaku-ngaku sebagai arsitek kemudian orang lain akan begitu saja mengakuinya. Semua itu perlu bukti, sehingga pengakuan tersebut menjadi benar adanya. Dalam surat as-Sajdah ayat 15 sampai 16, Allah menyebutkan 5 ciri orang yang pantas disebut sebagai orang yang beriman.

Ciri pertama orang yang beriman adalah orang yang merespon setiap ayat Allah dengan ketundukan yang sempurna dalam waktu yang cepat. Hal tersebut secara visual dilakukan dengan segera bersujud kepada Allah. Sujud sendiri adalah posisi yang paling dekat antara hamba dan Allah swt. Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasul bersabda: “Posisi paling dekat antara seorang hamba dan Allah adalah saat ia bersujud, maka perbanyaklah doa pada saat itu!”

Ciri kedua adalah selalu ber-tasbih dan ber-tahmid. Tasbih dilakukan dengan cara memperbanyak pengucapan kalimat “Subhanallah”. Dalam kalimat tersebut ada pengagungan terhadap Allah dalam setiap keadaan. Sungguh Maha suci Allah dari prasangka manusia yang tidak baik. Seorang Mu’min harus selalu ber-husnuzhan kepada Allah bahwa setiap ketetapan Allah, itulah yang terbaik bagi setiap orang. Di samping kalimat tasbih, orang yang beriman selalu bersyukur kepada Allah dengan mengucapkan kalimat “Alhamdulillah”. Dalam kalimat Tahmid, ada kesadaran bahwa limpahan nikmat Allah begitu banyak dan tak pernah berhenti. Kedua zikir ini sesungguhnya adalah kebiasaan para Malaikat, mahkluk Allah yang paling mulia. Hal tersebut disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 30 dalam kalimat  "ونحن نسبح بحمدك ونقدس للك"(dan kami, para Malaikat, selalu ber-tasbih dengan memuji-Mu serta mensucikan-Mu). Jika diperhatikan kalimat zikir yang diucapkan dalam ruku’ dan sujud serta dalam beberapa kalimat zikir lainnya, selalu ada penggabungan antara tasbih dan tahmid termasuk dalam doa Kaffarat al-Majlis yang selalu dibaca.

Ciri ketiga adalah bahwa orang yang beriman selalu rendah hati serta tidak menyombongkan diri. Berkaitan dengan ciri yang kedua, orang beriman selalu ingat akan banyaknya nikmat Allah yang setiap saat diberikan. Nikmat itu benar-benar datang dari Allah dan tetap milik Allah. Jika Allah tidak berkehendak, maka nikmat itu mustahil akan datang kepada seseorang. Kesaaran itu menjauhkan orang beriman dari kesombongan. Tidak ada yang pantas disombongkan, karena semua adalah pemberian dan bisa saja suatu saat pemberian tersebut dihentikan.

Ciri keempat orang beriman adalah senantiasa bangun di tengah malam untuk bermunajat kepada Allah. Pada saat itu, Allah menjamin dikabulkannya segala permintaan dan harapan. Allah akan menempatkan orang-orang yang bangun di tengah malam pada tempat yang terpuji baik di dunia maupun di akhirat.

Ciri kelima orang yang beriman adalah orang yang selalu menyisihkan sebagian harta yang ia miliki untuk diberikan kepada orang lain. Bagi seorang Mu’min, sikap berbagi merupakan gaya hidup harian yang harus selalu menempel dalam diri. Islam menginginkan umatnya untuk selalu berbagi setiap saat, baik dalam kondisi senang maupun sulit. Hal tersebut disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 134 yang menjelaskan ciri-ciri seorang Muttaqin.

Jika kelima hal tersebut dilakukan, Allah akan memperikan sesuatu yang tidak pernah akan diketahui manusia. Hadiah surprise yang penuh ketakjuban, Allah siapkan untuk mereka yang memenuhi kelimat kriteria di atas. Ganjaran spesial tersebut tidak ada bandingannya  dengan gemerlap dunia. Jika nikmat dunia saja, manusia sudah terpukau, bagaimana dengan nikmat akhirat yang sangat luar biasa. Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk mendapatkan ganjaran yang menakjubkan tersebut!


Oleh: Dr. Abdul Ghon, M.Hum.

No comments:

Post a Comment