Oleh: Dr. Abdul Ghoni,M.Hum.
Di salam surat az-Zariyat ayat 20 dan 21, Allah berfirman:
وَفِي الْاَرْضِ اٰيَاتٌ لِلْمُوقِن۪ينَۙ20
وَف۪ٓي اَنْفُسِكُمْۜ اَفَلَا تُبْصِرُونَ21
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
وَف۪ٓي اَنْفُسِكُمْۜ اَفَلَا تُبْصِرُونَ21
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
Imam ath-Thabari dalam tafsir ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang
yang memiliki iman dan keyakinan yang tinggi selalu dapat melihat tanda-tanda,
pelajaran, dan nasehat dari Allah setiap kali berjalan di atas muka bumi.
Dengan demikan bagi seorang Mu’min, semua hal dapat mengantarnya kepada
kebesaran Allah. Termasuk di antara yang dapat menjadi sumber tanda-tanda itu
adalah diri manusia. Maka menjadi penting bagi setiap orang beriman untuk terus
menggali, menelusuri, dan menyelami dirinya sendiri agar makin merasakan
keagungan Allah.
Di antara fenomena sederhana yang ada pada diri manusia adala ketika ia
tidak menyadari bahwa setiap hari rambut dan kukunya bertambah panjang.
Kesadaran ini kadang baru muncul saat pergantian pekan atau bulan, yang
ternyata setiap orang sudah harus memotong kuku dan rambutnya kembali.
Bagaimana mungkin ada sesuatu yang terus tumbuh setiap saat pada diri manusia,
akan tetapi prosesnya tidak sedikitpun
terasa oleh yang mengalaminya? Demikian
halus dan lembutnya Allah menumbuhkan kuku
dan rambut manusia, hingga tak terasa getaran perubahannya sedikitpun. Sungguh
dalam pertumbuhan rambut dan kuku ada tanda-tanda kekuasaan Allah.
Jantung merupakan salah satu anggota badan yang terus beraktivitas siang
dan malam tanpa henti. Jantung selalu dalam keadaan “on” meskipun si
empunya jantung tersebut sedang lelap tertidur dalam mimpi indahnya. Sejak
pertama kali “on” saat Allah meniupkan ruh, maka manusia terus hidup dan
bergerak hingga kemudian ia akan mengalami “off” saat Allah
mewafatkannya. Laksana sebuah mainan robot yang dimiliki seorang anak, robot
tersebut akan terus bergerak selama tombol “on” yang menyala kemudian ia
tidak bergerak sama sekali ketika tombol “off” yang dipilih. Sungguh maha besar dan maha agung kekuasaan
Allah yang telah menggerakkan jantung untuk terus berdetak sepanjang waktu
perjalanan hidup manusia. Hal ini juga mengisyaratkan bahwa manusia bukanlah
pengendali utama dari dirinya. Hidup manusia sepenuhnya dalam genggaman Allah.
Allah yang berkuasa atas hidup manusia dan Allah yang berkehendak ketika
jantung tak lagi berdetak. Sungguh dalam gerak irama jantung yang tak pernah
berhenti ada tanda-tanda keagungan Allah.
Jika diperhatikan lebih lanjut, apa sesungguhnya yang menjadikan manusia
hidup? Jawabannya adalah ruh. Ruh lah yang menjadi bagian tidak tergantikan
oleh anggota tubuh yang lain. Ruh sendiri penuh dengan teka-teki. Kehadiran ruh
adalah bagian paling vital pada diri manusia. Ketiadaan ruh akan menempatkan
manusia pada keadaannya yang paling hina saat menjadi bangkai. Saat seseorang
meninggal dunia, tidak ada bagian dari jasadnya yang berkurang sama sekali.
Semua organ tubuhnya lengkap, yang hilang adalah ruh yang tidak nampak tetapi
sangat berdampak. Bagian yang pergi saat mati adalah sesuatu yang abstrak dan
tidak kasat mata. Sungguh keberadaan ruh pada manusia menunjukkan betapa
agungnya Allah dalam penciptaan manusia.
Akal pada diri manusia diciptakan oleh Allah sebagai tempat menyimpan
pengetahuan. Akal manusia terus bisa menampung informasi yang direkam tanpa batas.
Tidak ada istilah “overloaded” atau “insufficient”. Setiap ayat
dalam al-Qur’an dan matan hadits dapat tersimpan baik dalam otak manusia. Setiap
kali dibutuhkan, otak manusia segera bekerja dan menghadirkan kembali apa yang
sudah tersimpan. Proses pengembalian memori berlangsung begitu cepat, hingga
tak ada jeda dalam proses pencarian.
Kosa kata bahasa yang terekam, begitu cepat dapat keluar dari lisan
manusia tanpa proses pengenalan dalam akal. Ia keluar secara refleks. Maka
sesungguhnya ketika seseorang berbicara dengan berbagai bahasa, ia sekedar
mengulangi setiap kata dan kalimat yang ada dalam akalnya. Maha suci Allah yang
telah menciptakan akal yang tak pernah merasa penuh dengan pengetahuan sebanyak
apapun.
Gerak sensorik mata yang dengan cepat merespon ketika ada benda asing
yang akan masuk ke dalamnya melebihi kecepatan kesadaran manusia. Mata seolah
bergerak sendiri sesuai kebutuhannya.
Jika saja manusia memerlukan intruksi khusus untuk menggerakkan mata,
niscaya semua benda asing akan masuk dengan mudah ke dalam mata tersebut.
Nyatanya gerak mata selalu mendahului masuknya benda asing ke dalamnya. Sungguh
semua ini menjaidi bagian dari tanda-tanda keagungan Allah.
Masih ada begitu banyak lagi Ayat Kauniyah yang Allah pesankan
dalam diri manusia, sehingga cukup dengan mengenal dirinya sendiri maka manusia
akan semakin mengenal Allah. Dengan mengenal dirinya sendiri, manusia akan
semakin merendahkan dirinya di hadapan Allah dan membesarkan keagungan Allah di
hadapan dirinya. Wa fi anfusikum afala tubshirun.
No comments:
Post a Comment