Thursday, October 12, 2017

Mencari Aku

Oleh : Hamzah Asadudin 

Saatnya bertanya pada diri, aku kah ahli dunia, atau aku si ahli akhirat. Dengan mengesampingkan terlebih dahulu deklarasi diri, mungkin terlebih dahulu aku menganalisa kembali, siapa aku? dalam sebenar-benarnya aku.

Mungkin jika ditanya, semua manusia pasti ingin akhirat yang sempurna, begitu juga aku, inginkan surga tanpa siksa, dan neraka. Namun seringnya aku, yang membiarkan diriku tak mengenali apa sebenarnya syarat2 disana. Atau bahkan membiarkanku mengerti tanpa eksekusi dalam perbaikan diri. Seseorang seperti itukah aku? Yang mengatakan beribu kata "nanti" untuk akhirat?

Ah, itu terlalu rumit, aku mungkin akan menyederhanakan analisa ini dengan cerita. mungkin boleh kuulang kisah, jelmaan pintu pengetahuan, sayyidina Ali radhiyAllahu anhu.

Ketika diucap satu tanya dari tamunya. 
Ttg cara menemukan apakah kau si ahli dunia dan juga apakah termasuk ahli akhirat?

Apa jawab Ali sang sahabat Rosul? 
Sambil menatap  si penanya, Ali menjawab : "Lihatlah pada diri dia sendiri".

Lalu datang penjelasan pamungkas, yang nantinya akan dikenang dan diabadikan oleh Islam, dan nantinya sampai padaku.

Jikalau datang padanya seseorang membawa sesuatu untuknya, dan yang lain datang meminta sesuatu dari dia.

Kemudian tanyalah pada dirinya, apa yang dia rasa.

Maka ketika dirinya lebih cinta, bahagia, senang ketika diberi, ketimbang datang seseorang padanya meminta, maka dia termasuk ahli dunia.

Namun ketika cintanya lebih besar terhadap datangnya seseorang yang meminta padanya, ialah si ahli akhirat, disebabkan telah datangnya sebuah tabungan untuk akhiratnya kelak.

Bersebab cinta yang akan menjadi pembeda dari dua sisi ini. Dimana berbentuk rasa yang akan menjadi pembanding dunia akhirat.

Dan di akhir cerita, aku duduk mencari aku di kisah sederhana tersebut, dalam satu pembanding sederhana itu, dan merenung.

#friend

No comments:

Post a Comment