Friday, February 24, 2017

Makhluk Spesial yang Bernama Manusia

Oleh: DR. Abdul Ghoni,M.Hum.


Hampir setiap orang dewasa di Indonesia memiliki smartphone. Bahkan ada seseorang yang memiliki lebih dari satu smarphone di sakunya. Setiap smartphone yang dibeli tentu saja dilengkapi dengan guide book agar si pengguna dapat menggunakan benda elektronik tersebut dengan baik dan dapat merasakan manfaatnya secara optimal. Penggunaan smartphone yang sesuai dengan buku petunjuk akan menjaga barang tersebut lebih tahan lama dan tidak mengalami kerusakan yang disebabkan oleh faktor misuse. Sebaliknya penggunaan yang tidak sesuai dengan pedoman akan menyulitkan si pengguna dan dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal. 

Manusia dalam menjalani hidupnya ibarat smartphone. Ada  Allah yang Maha Pencipta yang lebih tahu bagaimana sebenarnya manusia. Allah yang maha mengetahui apa kelebihan dan kekurangan manusia. Oleh karena itu Allah menciptakaan manusia dengan kelengkapan buku panduan hidup agar manusia dapat tetap survive jiwa dan hatinya menjalani kehidupan dengan segala suka dan dukanya. Terlebih, ibarat  smartphone, manusia adalah smartphone yang harganya paling mahal. Sebagaimana termaktub dalam al-Qur’an:

“Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang paling sempurna”(at-Tin: 5)

Di samping bentuk yang paling sempurna, Allah juga menyampaikan kepada manusia bahwa makhluk-makhluk lain yang ada di muka bumi sesungguhnya diciptakan untuk kemaslatahan mansuia. Tumbuhan tidak diciptakan untuk tumbuhan. Hewan juga diciptakan bukan untuk kemasalahan hewan itu sendiri. Semua tumbuhan dan semua hewan diciptakan oleh Allah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Hal tersebut Allah sampaikan dalam ayat al-Qur’an yang berbunyi;

Dia Allah yang menciptakan untuk kalian (manusia) segala yang ada di bumi (al-Baqarah: 29)

Tidakkan kita berpikir betapa istimewanya kita manusia. Bukankah begitu luarbiasanya makhluk Allah yang bernama manusia! Bukankah begitu spesialnya kita sebagai ciptaan Allah, sehingga adanya yang lain demi adanya kita! 

Namun demikian, satu hal yang juga dimaklumi bahwa harga sebuah smartphone berbanding lurus dengan fitur yang dimiliki. Semakin mahal harganya, maka semakin banyak manfaat yang ditawarkan oleh smartphone tersebut. Namun seiring dengan kelebihan itu, biasanya smartphone yang paling mahal biasanya juga paling rentan dan lebih  mudah rusak. Kelebihan yang dimiliki justru mengakibatkan kerusakan yang lebih cepat. Ada kemiripan antara manusia dengan smartphone yang harganya paling mahal. Hal tersebut sudah Allah isyaratkan pada lanjutan ayat di atas:

Kemudian kami kembalikan manusia ke tempat yang serendah-rendahnya” (at-Tin: 6)

Bagaimana sebaiknya manusia melangkah dalam hidup? Jawabannya tidak ada lain mengikuti buku panduan hidup berupa Al-Qur’an. Setiap manusia perlu mengosongkan dirinya, melapangkan jiwa dan hatinya untuk bisa menerima sepenuh hati apa yang Allah sampaikan dalam buku panduan kehidupan manusia. Setiap ayat adalah petunjuk teknis hidup menuju kebahagiaan hakiki. Setiap surat adalah tanda cinta dan kasih sayang Allah kepada manusia agar cinta dan kasih sayang-Nya abadi. Setiap juz dari al-Qur’an adalah sajian dan asupan ruh manusia yang tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya. Satu kumpulan ayat, surat dan juz menjadi Mushaf Al-Qur’an adalah buku panduan yang mulia akan memuliakan manusia hingga bertemu dengan Zat yang Maha Mulia dalam keadaan yang mulia. Dengan seperti ini atas izin Allah, setiap kita akan mampu menjaga label “ahsanu taqwim” pada saat kita diciptakan dan dengan label yang sama kita kembali kepada Zat yang Maha Pencipta.

Secara tegas Allah sudah menyatakan bahwa komitmen terhadap al-Qur’an akan menjamin kebahagiaan dan kelalaian dengan meninggalkan al-Qur’an akan berbuah penyesalan yang tidak ada bandingannya. Dalam surat Thaha: 123-125 Allah menyampaikan bahwa barang siapa yang yang mengikuti petunjuk al-Qur’an maka ia tidak akan tersesat dan tidak akan mengalami kesengsaraan dalam hidupnya. Sebaliknya, mereka yang menolak dan menjauhkan diri dari al-Qur’an maka ia akan menjalani hidup yang penuh dengan kesempitan dan kesulitan. 

قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ (123) وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنتُ بَصِيرًا (125)

No comments:

Post a Comment